Medikacare

Pencegahan Mastitis pada Ibu Menyusui - Medikacare

Pencegahan Mastitis pada Ibu Menyusui - Medikacare

Mastitis merupakan salah satu keluhan yang cukup umum dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini tentu bisa menghambat proses menyusui karena rasa nyari yang muncul. Namun, Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mastitis pada ibu menyusui. Yuk, simak dalam artikel Medikacare berikut ini.


Mastitis merupakan istilah untuk peradangan kelenjar susu atau radang payudara. Umumnya, kondisi ini terjadi karena kelenjar atau saluran ASI yang tersumbat. Radang payudara dapat ditandai dengan munculnya gejala, seperti kemerahan, nyeri, dan benjolan pada payudara.


Jika sumbatan yang terjadi disertai dengan adanya infeksi, maka kondisi ini bisa berujung menjadi abses payudara. Meski umumnya hanya menyerang salah satu bagian payudara, namun tidak menutup kemungkinan jika kondisi ini juga bisa terjadi pada kedua payudara.

Cara Mencegah Mastitis pada Ibu Menyusui

Untuk mencegah terjadinya mastitis, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, di antaranya:

1. Memompa ASI secara Rutin

Memompa dan memerah ASI secara berkala merupakan cara sederhana yang penting dilakukan sebagai Langkah pencegahan mastitis. Hal ini karena rutin memompa ASI dapat mengurangi risiko sumbatan pada saluran air susu.

Untuk memompa ASI, Bunda bisa menggunakan pompa manual maupun elektrik. Namun, sebelum memompa, pastikan Bunda telah mencuci tangan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko masuknya kuman ke payudara dan ASI yang akan dikonsumsi Si Kecil.

2. Memijat Payudara

Sebelum menyusui atau memompa ASI, Bunda bisa memijat payudara terlebih dahulu. Selain mencegah mastitis, pijatan payudara bisa mengurangi rasa nyeri akibat penumpukan ASI dan meningkatkan produksi ASI.

3. Hindari Penggunaan Bra yang Terlalu Ketat

Penggunaan bra yang terlalu ketat merupakan salah satu pemicu mastitis. Pasalnya, bra yang ketat dapat menyebabkan ASI terbendung atau tertahan dan memberi tekanan pada payudara. Akibatnya, payudara menjadi meradang.

Jadi, untuk mencegah terjadinya mastitis sekaligus memberikan rasa nyaman selama menyusui, sebaiknya Bunda menggunakan bra yang sedikit longgar atau bra khusus menyusui, serta terbuat dari bahan yang nyaman.

4. Kosongkan Payudara secara Maksimal ketika Menyusui

Ketika memompa ASI atau menyusui secara langsung, Bunda perlu mengosongkan ASI secara maksimal pada masing-masing payudara. Pastikan agar payudara yang satu sudah terasa kosong terlebih dahulu sebelum Bunda menggantinya ke payudara yang lain.

Selain menurunkan risiko terjadinya mastitis, cara ini bisa membuat aliran ASI menjadi lebih lancar dan meningkatkan produksi ASI.

5. Terapkan Pola Hidup Sehat

Stres dan kelelahan yang tidak diimbangi dengan pola hidup sehat selama menyusui dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya mastitis. Oleh sebab itu, Bunda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air putih yang cukup, mencukupi waktu istirahat, dan rutin berolahraga agar terhindar dari mastitis.

Beberapa cara pencegahan mastitis pada ibu menyusui di atas bisa Bunda lakukan agar proses menyusui tetap lancar dan terasa nyaman. Jika Bunda mengalami gejala mastitis, sebagai penanganan awal, Bunda bisa mengompres payudara menggunakan kain yang telah dibasahi air hangat dan mengonsumsi obat pereda nyeri.

Namun, apabila kondisi ini tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter atau konselor laktasi. Dengan begitu, dokter dapat memberikan upaya penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi yang Bunda alami.

Artikel Lain

Cara mengatasi putting lecet - Medikacare
Cara mengatasi putting lecet - Medikacare
Cara merawat Payudara Bunda - Medikacare
Cara merawat Payudara Bunda - Medikacare
Makanan untuk ASI Booster - Medikacare
Makanan untuk ASI Booster - Medikacare
Tips posisi menyusui yang benar - Medikacare
Tips posisi menyusui yang benar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB